Mahabhakti
Perkenalkan,
kelompok mahabhaktikku bernama PERINTIS GJ
Hari
pertama:
Kesan pertama adalah,
LELAH ! sebelum melewati saja aku sudah merasa akan adanya lelah yang luar
biasa #lebay yoben. Buper yang letaknya jauh dari masjid dan kamar mandi
membuatku berfikir tentang bagaimana cara mudah mengambil air untuk masak dan
jika telat sholat harus berlari jauh agar tak tertinggal jamaah. Namun itu
menjadi pikiran kedua setelah aku melihat seperangkat tenda dan kawan-kawannya
yang sudah terletak di kapling 08. Yaah, kapling dimana tendaku harus didirikan
disitu. Tapi karena tendaku letaknya strategis dan melihat kapling tetangga
sudah mulai berdiri akhirnya dari anggota sangga mereka membantu sanggaku untuk
mendirikan tenda. Setelah tendaku jadi, aku bersama teman-temanku membereskan
barang bawaan kami. Sempat sanggaku membawa dan mendirikan tenda kecil yang
khusus kami bawa sendiri dari rumah. Namun karena ada sangga tetangga iri
dengan “kekayaan” kita yang membawa tenda sendiri, akhirnya tenda kecil kami
pun dirubuhkan dan diganti dengan bifak yang sangat sederhana.
Hari
mulai sore dan itu menjadi sore pertama di buper. Di sore hari kami masih sibuk
dengan membereskan barang bawaan kami untuk ditata didalam tenda agar rapi dan
tertata. Mulai larut maghrib dan kami pun sholat kemudian tadarus kemudian
sholat isya dan diteruskan dengan acara PTA atau penerimaan tamu ambalan. Acara
yang tidak enak dan sangat tidak enak. Namun kami lewati dengan sedikit amarah
dan rasa benci tidak suka kepada kakak ambalan. Di dalam acara PTA ada acara
dimana kakak ambalan bertanya siapa yang merasa tidak suka mahabhakti atau
tidak suka pramuka atau melecehkan mahabhakti di facebook untuk maju di depan
berhadap dengan anggota yang lain. Seketika aku maju karena aku tidak suka
pramuka. Ada lima orang termasuk aku yang maju saat pertanyaan itu dan kamipun
mendapat hukuman dari kakak amabalan untuk berlari mengelilingi lapangan sambil
teriak minta maaf. Kemudian aku dan empat orang kawanku berlari dan berteirak.
Akibat hukuman itu aku pun sakit dan malam pertama di buper aku lewati tidur di
ruang kesehatan.
Hari
kedua :
Masih
pagi, dingin dan terbangun untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Karena jarak
masjid yang cukup jauh dan aku masih sedikit merasa sakit akupun telat untuk
sholat subuh. Dimulai dari hari kedua ini, banyak keegoisan yang muncul. dan
itu berjalan tanpa kami sadari. Di hari kedua ini banyak acara-acara lomba.
Namun di hari kedua ini sempat turun hujan yang sedikit menggangu jalanya acara
lomba. Namun tetap mengasyikkan. Walau masih sedikit nyeri di perut tapi aku
tetap mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh panitia. Hari kedua kami lewati
dengan senang sampai saat malam ada acara nonton film bareng .
Hari
ketiga:
Pagi
hari yang masih sama, dingin dan menyegarkan. Setelah melaksanakan sholat subuh
kemudian kami boleh kembali ke tenda untuk memasak makan pagi. Masakan menu
hari ke tiga adalah nasi goreng. Namun karena kami masih sangat mengantuk
akibat saat malam kami masih belum tidur akhirnya setelah sholat subuh kami
tidur lagi dan pada pukul 07.00 kami semua baru bangun. Setelah itu aku masak
nasi goreng untuk makan pagi. Setelah makan pagi kami pun bersiap untuk
mengikuti lomba-lomba. Pada hari itu diadakan lomba tarik tambang. Kami
berhasil masuk final. Nammun saat berhadapan dengan sangga kelas XD kami pun
kalah karena fisik kami yang tidak sepadan dengan fisik dari kelas XD yang
besar-besar. Ada pula Qonita yang sangat kuat menarik tali tambang sehingga
salah satu dari anggota sangga kami ada yang sempat terpental juga. Namun
kekalahan itu menjadikan cerita lucu yang masih menjadi cerita sampai sekarang.
Dihari
ketiga ini pula saat malam, ada acara api unggun. Ini adalah acara puncak dari
perkemahan kami ini. Ada pula acara saat final FKR dan lomba fashion show. Ada
beberapa peserta yang nyleneh. Sedih,
galau, benci, amarah semua terlepas dengan tawa dan senyuman ria saat adanya
api unggun. Walau kami lewati dengan rasa yang mengantuk namun ini menjadi
kesan dalamm benak kami masing-masing.
Hari
terakhir:
Pagi
setelah sholat subuh, kamipun seperti biasa dipersilakan untuk menuju tenda
untuk menyiapkan makan pagi serta membereskan barang-barang kami karena hari ke
empat menjadi hari akhir kami berada di buper. Serasa kami sudah nyaman di buper
karena sudah berkumpul dengan teman-teman membuat kami berat meninggalkan
buper. Namun perasaan rindu terhadap keluarga kami masing-masing menjadikan
kami lebih semangat untuk pulang. Di hari ini bebas kami lakukan apapun. Dan
acara terakhir kami adalah PENUTUPAN.
TAMBAHAN:
Sanggaku
terdiri dari 8 orang. Aku (Nadia), Dina, Dara, Rharas, Salwa, Puri, Desi dan
Lutfi. Sangga kami tidak menjuarai lomba apapun namun sangga kami menjadi
sangga perempuan favoritJ kemudian di buper, anggota dari
sanggaku jarang mandi juga. Koki untuk sanggaku itu aku dan Dara kemudian ada
asisten koki yaitu Puri.